Wisata Sejarah Notre Dame de Paris
Wisata Sejarah Notre Dame de Paris merupakan monumen simbolis yang ada di Paris, Perancis. Bagi warga Paris, landmark berusia 8510 tahun ini adalah jantung ibukota mereka.
Notre Dame de Paris adalah katedral Prancis yang memiliki sejarah terpanjang dan terkaya. Pada masanya pernah menjadi situs pernikahan kerajaan, konsekrasi Napoleon Bonaparte sebagai kaisar dan beatifikasi Joan of Arc.
Arti nama Notre Dame de Paris berarti Our Lady of Paris (Wanita Kami dari Paris). Gereja Notre Dame mulai dibangun pada masa kepemimpinan Raja Louis VII pada tahun 1163 dan selesai di tahun 1345. Memerlukan waktu sekitar 200 tahun untuk selesai pembangunannya.
Wisata Sejarah Notre Dame de Paris
Gereja ini berdiri di pulau Ile de la Cite, Paris. Pulau alami di Sungai Seine ini merupakan pusat kekuasaan Prancis di abad ke-4 sampai abad ke-14. Kota itu di tempatkan untuk mengontrol jalannya barang di sepanjang jalur air dan sekarang menjadi kota yang kaya.
Dalam gereja ini, pernah ada peristiwa bersejarah yang tidak terlupakan.
- Tahun 1431 Henry VI dari Inggris di jadikan raja Prancis di gereja ini.
- Tahun 1804 Napoleon Bonaparte di anugerahi gelar kaisar di Notre.
- Gereja Notre Dame termasuk dalam salah satu warisan budaya dunia UNESCO.
Katedral itu juga menjadi inspirasi sebuah mahakarya literatur Prancis. Novel karya Victor Hugo, Hunchback of Notre-Dame, di kenal warga Prancis dengan nama Notre Dame de Paris. Kisah buku yang terkenal ini memicu pemugaran gereja ini di tahun 1844 – 1864.
Terakhir kalinya katedral tersebut mengalami kerusakan besar adalah saat masa Revolusi Prancis, ketika patung-patung orang suci di penggal oleh kelompok anti-kepastoran. Kepala yang terputus tersebut hilang sampai di temukan lagi pada tahun 1977 dan dapat di lihat hari ini di Musée de Cluny.
Pada pergantian abad ke-19, Notre Dame de Paris hampir hancur. Tetapi Napoleon menyelamatkannya dari kehancuran dan di mahkotai kaisar di sana pada Desember 1804.
Pemulihan lebih lanjut yang sangat di butuhkan terjadi antara tahun 1845 dan 1870 di bawah pemerintahan Raja Louis Philippe I. Renovasi besar-besaran di lakukan karena kenaikan popularitas katedral setelah novel Victor Hugo berjudul ‘Notre-Dame de Paris’ di rilis pada tahun 1829.
Arsitek Eugène Viollet-le-Duc dan Jean-Baptiste Lassus mengawasi pekerjaan renovasi tersebut. Untungnya, tak satu pun dari perang dunia membawa bahaya yang signifikan bagi Notre-Dame. Berbagai karya seni di ambil untuk menghindari vandalisme atau penjarahan Nazi.
Sumber :
- tribunnewswiki.com
- bbc.com